Thursday, November 24, 2016

Update 11/25/2016

Benturan pedang kembali terjadi. Sitopeng hitam melepaskan Baron, dan baron lari terbirit birit meninggalkan si topeng hitam bersama ke tiga pendekar misterius yang baru saja menyerang. Dengan suara besarnya salah satu pendekar misterius di depan topeng hitam bertanya, kau siapa kisana, mengapa kau memanggilku? apa yang sebenarnya kau inginkan di desa ini. Si topeng hitam menjawab dengan santai, aku hanya ingin meminum kopi di kedai ini, aku juga tidak memanggil kalian kemari, kalian ini pede amat saya memanggil kalian. Siapa juga yang ingin memanggil kalian. Bedebah kau kisana, pendekar misterius di belakang topeng hitam menyerang dengan sangat cepat, namun si topeng hitam mampu menjatuhkannya dengan keras hingga pendekar tersebut terhempas menghancurkan meja dan tidak bisa bergerak. dua pendekar lainnya sangat terkejut serangan salah satu dari mereka mampu di hajar sebaliknya. Pendekar jubah putih memperingatkan kepada dua pendekar misterius yang masih berdiri, jika kalian tidak segera pergi jangan harap kalian bisa pergi,pergilah selagi aku tidak akan menghajar kalian.Salah satu pendekar kembali bertanya, kau ini siapa kisana, kau telah mempermalukan saudara kami, kami tidak akan pergi sebelum kau membayar apa yang telah kau lakukan. Aku akui kau memang terlihat cukup kuat, ini membuatku tidak tahan lagi ingin menghajarmu. sring..sring.....benturan pedang kembali terjadi berulang ulang, padahal si jubah putih tidak terlihat membawa pedang. pertarungan terjadi sangat cepat,hanya tampak benturan benturan dan sesekali para pendekar terhempas menangkis serangan lawan. Hingga sang jubah putih tampak terjatuh terkena pukulan salah satu pendekar misterius. Sang jubah putih mengusap darah yang mengucur sedikit di mulutnya, kalian lumayan juga. Kali ini q tidak akan lagi berbelas kasian kepada kalian. Bedebah kau kisana teriak salah satu pendekar misterius, sombong sekali kau meski sudah terkena serangan kami, kau masih punya mulut besar rupanya,....bruak.....belum sempat berhenti berbicara sang jubah putih menyerang pendekar tersebut hingga tampak tak bisa lagi bergerak. Ha...ha,,,ha....makan tu pukulanq, kalian pikir kalian lebih kuat setelah menyerangku, selamat kalian sedang bermimpi buruk kali ini, ghua,,,ha...ha... tinggal satu kroco lagi untuk kuhabisi, apa kau mau kabur? kau sudah tidak bisa kemana mana lagi kawan. Oiya mengapa warga disini semua pergi setelah kedatangan kalian, padahal kalian itu lemah, bahkan si kurus penjual kopi q rasa bisa menghajarmu. Diam kau kisana, ucap suara besar pendekar misterius. Kau telah mengundang ajalmu kemari, kau tidak akan lolos dari kami, kau telah melewati batas kemarahanq. sring...sring....benturan kembali terjadi, kedua pendekar saling menyerang tampak seimbang, pertarungan terus berlanjut sampai kedua pendekar tampak kelelahan. Berhenti sebentar kawan, ucap sijubah putih.... ternyata kau lebih kuat dari kedua temanmu itu, sial aku cukup kelelahan sekarang. Pendekar misterius pun tampak kelelahan,dengan tersengal di bertanya, sebenarnya kau ini siapa....kau orang terkuat yang pernah kami lawan.....




Tunggu lagi updatan selanjutnya :-)

No comments:

Post a Comment